BRI Liga 1 – Arema FC terus dihadang situasi sulit di musim 2022/2023 Liga 1. Baru-baru ini, Singo Edan dianggap bubar jika kehadiran mereka mengganggu situasi yang menguntungkan di Malang.
Dalam dua pekan terakhir, Arema FC menjadi perbincangan publik. Pertama, usai pertandingan Liga 1 BRI melawan PSS Sleman pada pekan ke-20, bus yang ditumpangi pemain Arema FC dilempari batu saat meninggalkan Stadion Maguwoharjo.
Selain itu, pertandingan pekan ke-21 antara Arema FC dan Bali United terpaksa ditunda. Arema FC yang sudah mapan belum menemukan stadion untuk Bali United.
Namun, kisah-kisah di atas hanyalah sebagian dari sekian banyak keseruan yang dibawakan Arema FC di musim 2022/2023. Sebelum masuk ke situasi pelik di awal musim, Singo Edan merebut emas dengan menjuarai Piala Presiden 2022.
Royal di Bursa Transfer
Keseruan pertama musim 2022/2023 klasemen liga 1 dimulai bagi Arema FC di bursa transfer. Dengan dukungan Gilang Widya Pramana, Arema FC gencar mencari pemain yang dipanggil timnas Indonesia di bursa transfer.
Arema FC mendatangkan Hanis Sagara, Gian Zola, Adam Alis, Rendika Rama, Ilham Udin Armaiyn, dan Evan Dimas. Mereka semua membela Timnas Indonesia, baik senior maupun kelompok umur.
Selain itu, Arema FC juga mendatangkan Arkhan Fikri. Ia merupakan bintang timnas U-19 Indonesia. Perekrutan Arkhan Fikri sangat istimewa karena dikontrak selama lima tahun.
Juara Piala Presiden 2022
Dengan pemain-pemain berkualitas tinggi, Arema FC berhasil menjuarai turnamen pramusim Piala Presiden 2022. Singo Edan mengalahkan Borneo FC di final yang dimainkan dengan sistem split.
Arema FC memenangkan leg pertama 1-0 di Stadion Kanjuruhan. Singo Edan menang berkat gol Abel Camara. Sedangkan Arema FC bermain imbang 0-0 pada leg kedua di Stadion Segiri. Ini adalah gelar ketiga Piala Presiden bagi Arema FC. Sebelumnya, Arema FC menjuarai Piala Presiden pada 2017 dan 2019.
Tragedi Kanjuruhan
Ini adalah tragedi terparah dalam sepak bola Indonesia. Sebanyak 135 orang tewas usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang dimainkan di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Saat ini ada enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan. Mereka adalah Akhmad Hadian Lukita, Abdul Haris, Suko Sutrisno, Hasdarman, Wahyu SS dan Bambang Sidik Achmadi.
Selain itu, PSSI juga menjatuhkan sanksi dari sisi sepakbola. Abdul Haris dan Suko Sutrisno dilarang bermain sepak bola seumur hidup. Sedangkan Arema FC didenda Rp 500 juta dan menggelar laga kandang 250 kilometer dari Malang.
Baca Juga :
- Liga Inggris : Manchester City vs Arsenal, Satu Level Yang Sama
- Copa Del Rey : Madrid 3-1 Atletico : Vincius Junior Tertawa Terbahak Bahak
Presiden Klub Mundur
Tragedi Kanjuruhan berdampak besar bagi sepak bola Indonesia, khususnya Arema FC. Tak lama setelah momen mengerikan itu, Gilang Widya Pramana mengundurkan diri sebagai presiden klub.
“Karena trauma dan kesedihan yang mendalam, saya memutuskan untuk rehat dari dunia sepak bola. Saya mengundurkan diri sebagai Presiden Arema FC Club,” kata Gilang.
setelah itu M. Ali Rifki mengundurkan diri sebagai manajer Arema FC. Ali Rifki adalah rekan dekat Gilang. Kerja sama mereka memungkinkan Singo Edan mendapatkan banyak pemain kunci di awal musim.
Kantor Didemo dan Dirusak
Dua aksi unjuk rasa yang melibatkan kelompok berinisial Arek Malang terjadi di kantor Arema FC, Jalan Mayjen Pandjaitan 42, Kota Malang. Demo pertama diselenggarakan pada Minggu, 15 Januari 2023.
Pada demo pertama, Arek Malang mengajukan tiga tuntutan. Salah satunya seruan agar Arema FC mundur dari Liga 1 BRI 2022/2023. Demo pertama berjalan relatif baik. Demo kedua berlangsung pada Minggu, 29 Januari 2023. Berbeda dengan demo pertama, demo kedua berakhir ricuh. Banyak kantor Arema FC yang dirusak dalam aksi massa tersebut. Beberapa orang terluka.