Carlo Ancelotti Akan Tinggalkan Real Madrid Usai El Clasico, Siap Jadi Pelatih Timnas Brasil

Carlo Ancelotti Akan Tinggalkan Real Madrid Usai El Clasico, Siap Jadi Pelatih Timnas Brasil

jadwalsepakbola.info   –   Carlo Ancelotti Akan Tinggalkan Real Madrid Usai El Clasico, Siap Jadi Pelatih Timnas Brasil,Carlo Ancelotti, pelatih kawakan asal Italia yang kini menukangi Real Madrid, dikabarkan akan meninggalkan klub raksasa Spanyol itu usai laga El Clasico mendatang. Isu ini menggemparkan dunia sepak bola, mengingat Ancelotti adalah salah satu pelatih tersukses sepanjang sejarah, baik di level klub maupun di mata publik. Kabar ini semakin menarik karena disebut-sebut bahwa Ancelotti akan mengambil tantangan baru sebagai pelatih tim nasional Brasil, sebuah posisi yang sudah lama menjadi incaran banyak pelatih top dunia.

Karier Gemilang Ancelotti di Real Madrid

Sejak kembali ke Real Madrid pada 2021, Ancelotti berhasil mengembalikan kejayaan Los Blancos. Di musim pertamanya, ia mempersembahkan gelar La Liga dan Liga Champions, menjadikannya satu-satunya pelatih yang memenangkan gelar Liga Champions sebanyak empat kali, dengan dua klub berbeda — AC Milan dan Real Madrid. Di musim-musim berikutnya, meskipun Real Madrid menghadapi persaingan ketat dari Barcelona dan Atletico Madrid, Ancelotti tetap berhasil menjaga performa tim di papan atas.

Namun, sebagaimana terjadi dalam dunia sepak bola profesional, usia dan tekanan tinggi di klub besar seperti Madrid membuat masa depan seorang pelatih tak pernah benar-benar aman. Ancelotti, yang kini berusia 65 tahun, mulai mempertimbangkan tantangan baru. Salah satunya adalah impian melatih tim nasional, yang selama ini belum sempat ia realisasikan.

https://jadwalsepakbola.info/

Alasan Kepergian Ancelotti dari Madrid

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi keputusan Ancelotti untuk mundur dari Real Madrid:

  • Ambisi Baru di Level Internasional

Ancelotti selama ini dikenal sebagai pelatih klub. Namun, melatih tim nasional selalu menjadi salah satu ambisi yang belum ia capai. Kesempatan untuk membesut Brasil, tim dengan sejarah sepak bola yang luar biasa, jelas menjadi godaan besar baginya. Brasil merupakan satu-satunya tim yang memenangi lima gelar Piala Dunia, dan menjadi pelatih mereka adalah kehormatan tersendiri.

  • Tekanan dan Ekspektasi Tinggi di Madrid

Melatih Real Madrid tidak hanya soal taktik di lapangan, tetapi juga kemampuan mengelola ego pemain, tekanan media, dan ekspektasi fans. Setelah beberapa musim penuh tekanan, Ancelotti mungkin merasa sudah saatnya mencari tantangan yang lebih “berbeda” — meski tak kalah berat — di tim nasional.

  • Hubungan dengan Federasi Sepak Bola Brasil (CBF)

Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) telah lama menunjukkan ketertarikannya pada Ancelotti. Presiden CBF, Ednaldo Rodrigues, bahkan secara terbuka memuji kualitas Ancelotti dan menyatakan ketertarikannya untuk merekrut pelatih asal Italia itu. Konon, pembicaraan informal sudah terjadi sejak pertengahan musim lalu, dan kabarnya Ancelotti bersedia bergabung setelah musim kompetisi di Eropa berakhir.

El Clasico Sebagai Pertandingan Perpisahan

El Clasico  yang akan datang melawan Barcelona akan menjadi laga yang penuh makna bagi Ancelotti. Tidak hanya karena rivalitas yang sudah melegenda antara Madrid dan Barca, tetapi juga karena ini kemungkinan akan menjadi momen perpisahannya dengan klub dan para fans. Biasanya, El Clasico selalu penuh gengsi, namun kali ini, pertandingan itu akan memiliki nuansa emosional tambahan bagi skuad Madrid.

Para pemain seperti Luka Modric, Toni Kroos, Karim Benzema, hingga Vinícius Júnior disebut-sebut memiliki hubungan yang baik dengan Ancelotti. Mereka ingin memberikan kemenangan sebagai hadiah perpisahan yang manis bagi sang pelatih. Di sisi lain, Barcelona tentu tak akan membiarkan rival abadinya merayakan pesta perpisahan begitu saja. Laga ini diprediksi akan berlangsung sengit dan penuh drama.

Mengapa Brasil Memilih Ancelotti?

Brasil dikenal sebagai negara dengan kekayaan talenta sepak bola luar biasa, namun dalam beberapa tahun terakhir, mereka kerap gagal di turnamen besar. Kekalahan di Piala Dunia 2022 dan kegagalan di Copa América membuat federasi Brasil mencari pelatih yang tidak hanya piawai secara taktik, tetapi juga memiliki kemampuan memimpin dan membawa mental juara.

Ancelotti memenuhi semua kriteria itu. Dengan pengalamannya melatih bintang-bintang besar seperti Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimović, Kaka, dan Didier Drogba, ia diyakini mampu mengelola skuad bertabur bintang seperti Brasil, yang dihuni Neymar, Vinícius Júnior, Rodrygo, hingga Endrick yang sedang naik daun.

Selain itu, gaya kepelatihan Ancelotti yang fleksibel dianggap cocok untuk Brasil. Ia bukan pelatih yang kaku, dan selalu mampu menyesuaikan taktiknya dengan materi pemain yang ada. Kepribadiannya yang tenang dan bijak juga dipercaya mampu meredam tekanan publik Brasil yang terkenal kritis terhadap timnas mereka.

  • Tantangan Besar yang Menanti

Meski ditunggu dengan tangan terbuka, Ancelotti tentu tak akan menemui jalan mulus bersama Brasil. Ada beberapa tantangan besar yang menanti:

  • Ekspektasi Besar Publik Brasil

Brasil adalah negara yang hidup dengan sepak bola. Ekspektasi publik di sana sangat tinggi, terutama menjelang Piala Dunia 2026. Gagal membawa trofi berarti siap-siap dicaci habis-habisan oleh media dan pendukung.

  • Adaptasi dengan Kalender Internasional

Selama ini Ancelotti terbiasa dengan rutinitas klub, yang bekerja hampir setiap hari dengan para pemainnya. Di tim nasional, ia hanya akan memiliki pemain beberapa kali dalam setahun. Ini akan menjadi tantangan tersendiri baginya untuk membangun chemistry tim dalam waktu yang terbatas.

  • Mengelola Ego Pemain

Meski sudah berpengalaman, Ancelotti tetap harus mampu mengelola ego para pemain Brasil yang bertalenta, yang sebagian besar bermain di klub-klub Eropa top. Persaingan internal di tim bisa menjadi bom waktu jika tidak ditangani dengan baik.

  • Dampak bagi Real Madrid

Kepergian Ancelotti jelas akan membawa dampak besar bagi Real Madrid. Klub ini harus segera mencari pengganti yang sepadan. Beberapa nama yang disebut-sebut masuk radar adalah Xabi Alonso, yang kini sukses melatih Bayer Leverkusen, Raul Gonzalez dari tim Real Madrid Castilla, hingga Julian Nagelsmann yang saat ini menangani Timnas Jerman. Presiden Florentino Pérez tentu harus memikirkan matang-matang langkah berikutnya agar Madrid tetap bersaing di level tertinggi.

Para pemain pun harus beradaptasi dengan filosofi baru yang akan dibawa pelatih berikutnya. Dengan skuat yang sudah cukup mapan, pergantian pelatih di Madrid biasanya tak hanya berdampak pada strategi permainan, tetapi juga pada suasana ruang ganti.

Keputusan Carlo Ancelotti untuk meninggalkan Real Madrid usai El Clasico dan mengambil alih Timnas Brasil menjadi salah satu kisah besar di dunia sepak bola tahun ini. Ia meninggalkan jejak yang luar biasa di Madrid, membawa berbagai trofi bergengsi, dan dikenang sebagai pelatih yang penuh karisma dan berkelas.

 

Dengan pesona alami dan pengetahuan mendalam tentang makanan, Sarah memulai perjalanan vlognya dari dapur rumahnya, berbagi resep-resep kreatif dan ulasan restoran yang menggugah selera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *