jadwalsepakbola – Real Madrid, Spanyol – Pergantian pelatih di klub sebesar Real Madrid tak pernah terjadi tanpa riak. Dengan kepastian Carlo Ancelotti akan meninggalkan kursi kepelatihan Los Blancos pada akhir musim 2024/2025 untuk menukangi Tim Nasional Brasil, efek domino dari keputusan tersebut kini mulai terasa. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah kemungkinan hengkangnya Davide Ancelotti, asisten utama sekaligus anak dari sang pelatih, dan kabar yang mengaitkan Cesc Fàbregas sebagai kandidat kuat pengganti dalam jajaran staf pelatih Real Madrid.
Situasi ini menciptakan spekulasi luas di media Spanyol dan Eropa. Bagaimana struktur kepelatihan musim depan? Ke mana Davide Ancelotti akan berlabuh? Dan apa peran yang mungkin dimainkan Cesc Fàbregas di era baru Real Madrid? Artikel ini akan membahas seluruh efek domino yang muncul dari pergantian rezim di Bernabéu.
Carlo Ancelotti Tinggalkan Real Madrid: Akhir Era yang Tenang
Carlo Ancelotti akan mengakhiri periode keduanya di Real Madrid setelah tiga musim yang relatif sukses, termasuk menjuarai La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Dengan gaya tenangnya yang khas dan pendekatan manajerial yang penuh empati, Don Carlo menjadi figur yang sangat dihormati oleh para pemain dan staf klub.
Namun, keputusan untuk menerima tawaran melatih Timnas Brasil menandai fase baru, tak hanya bagi Ancelotti, tetapi juga untuk struktur teknis Real Madrid. Sang pelatih kepala tidak pergi sendirian. Dalam paket kepindahannya ke Brasil, Davide Ancelotti, anak sekaligus asistennya yang paling dipercaya, disebut akan ikut serta sebagai bagian dari tim kepelatihan Seleção.
Hal ini tentu menciptakan celah besar di ruang taktik. Davide bukan sekadar ‘anak bos’, melainkan salah satu otak di balik pendekatan modern yang diterapkan di era kedua Ancelotti. Ia kerap mengatur sesi latihan, memimpin analisis taktik, dan bahkan berdiskusi langsung dengan pemain senior seperti Modrić dan Kroos.
Davide Ancelotti Menuju Timnas Brasil: Membawa DNA Real Madrid ke Amerika Selatan
Dalam wawancara terakhir Carlo Ancelotti, ia tidak membantah bahwa dirinya ingin membawa beberapa staf ke Brasil. Meski belum diumumkan secara resmi oleh CBF, sejumlah laporan terpercaya dari Marca dan Globo Esporte menyebut Davide Ancelotti akan ikut serta sebagai asisten pelatih utama Brasil.
Langkah ini dianggap strategis. Davide yang lebih muda dan melek teknologi, dikenal sangat andal dalam analisis pertandingan dan pendekatan data. Ia akan membantu menjembatani gaya Eropa yang dibawa Ancelotti dengan karakter khas pemain Brasil.
Bagi Real Madrid, kehilangan Davide bukan sekadar kehilangan staf teknis, tetapi juga kehilangan figur sentral yang memiliki relasi erat dengan pemain, staf akademi, dan bahkan dewan direksi.
Xabi Alonso Masuk, Struktur Baru Terbentuk
Salah satu nama terkuat yang disebut akan menggantikan Carlo Ancelotti di Real Madrid adalah mantan gelandang elegan mereka, Xabi Alonso. Pelatih Bayer Leverkusen itu baru saja membawa klub Jerman tersebut menjadi juara Bundesliga pertama dalam sejarah dan menampilkan sepak bola menyerang nan atraktif.
Jika Alonso jadi datang ke Bernabéu, ia hampir pasti akan membawa staf kepelatihannya sendiri. Asisten andalannya di Leverkusen seperti Sebastian Parrilla dan Nils Arne Eggen disebut akan ikut serta. Namun menariknya, Madrid disebut tetap menginginkan satu atau dua figur senior untuk menjaga kesinambungan di ruang ganti dan staf pelatih. Di sinilah nama Cesc Fàbregas muncul ke permukaan.
Cesc Fàbregas: Kandidat Mengejutkan yang Masuk Radar Real Madrid
Nama Cesc Fàbregas memang belum lama pensiun sebagai pemain profesional. Setelah karier panjang bersama Arsenal, Barcelona, Chelsea, dan Monaco, Fàbregas menjalani musim terakhirnya di Como (Italia), di mana ia langsung menjabat sebagai pelatih kepala sementara pada akhir musim 2023/2024.
Fàbregas dipuji karena pendekatannya yang modern, filosofis, dan ofensif sebagai pelatih. Ia juga dikenal sangat paham dinamika ruang ganti klub besar, serta memiliki jejaring kuat di Spanyol dan Inggris.
Menurut laporan dari Cadena SER dan AS, Florentino Pérez sangat tertarik memasukkan Fàbregas ke dalam struktur pelatih Real Madrid bukan sebagai pelatih kepala, tapi sebagai asisten utama untuk menjembatani generasi lama dan baru.
Kedekatan personal Fàbregas dengan pemain seperti Nacho, Carvajal, dan pemain muda seperti Gavi dan Pedri di Timnas Spanyol, serta pengalamannya di sistem Barcelona, membuatnya cocok sebagai lawan tanding intelektual Xabi Alonso yang berasal dari ‘DNA Real Madrid’.
Pergeseran Budaya Taktik: Dari Ancelotti ke Alonso (atau Kandidat Lain)
Jika pergantian pelatih di klub biasa hanya menyentuh sisi teknis, maka di Real Madrid klub dengan sejarah dan ekspektasi besar pergantian pelatih adalah perubahan budaya sepak bola.
Ancelotti dikenal pragmatis dan fleksibel. Ia sering menyesuaikan strategi dengan kondisi pemain. Sebaliknya, Xabi Alonso datang dengan filosofi kuat: membangun dari belakang, pressing tinggi, dan rotasi antarlini.
Untuk transisi seperti ini, Real Madrid membutuhkan figur-figur pelengkap yang bisa menjadi jembatan. Kehadiran Cesc Fàbregas, yang telah mempelajari banyak gaya bermain, bisa menjadi pilar stabilisasi budaya ruang ganti. Di sisi lain juga mungkin akan mempromosikan staf dari akademi, seperti Raúl González atau Álvaro Arbeloa, ke tim utama sebagai bagian dari transisi lokal.
Apa Kata Pemain Real Madrid?
Beberapa laporan menyebut para pemain Real Madrid menyayangkan kepergian Ancelotti dan Davide. Terutama pemain seperti Vinícius Jr. dan Rodrygo yang berkembang pesat di bawah arahan mereka. Namun mereka juga terbuka terhadap perubahan.
Thibaut Courtois menyebut dalam wawancara:
“Carlo dan Davide telah membantu kami menjadi juara. Kami akan selalu menghormati mereka. Tapi Real Madrid adalah klub besar. Siapa pun yang datang, kami akan siap.”
Jude Bellingham, bintang muda Real Madrid yang menjadi sorotan musim ini, juga menyatakan antusiasmenya terhadap era baru yang akan datang.
Baca Juga :
- Meski Kalah, Carlo Ancelotti Sanjung Mentalitas Pantang Menyerah
- Mimpi Treble Barcelona Sirna di Markas Inter Milan
Ke Mana Arah Real Madrid Musim Depan?
Jika semua skenario ini terjadi Ancelotti ke Brasil, Davide ikut serta, dan Alonso/Fàbregas masuk ke dalam struktur Madrid maka musim 2025/2026 akan menjadi tahun transisi penting. Madrid akan mengalami:
- Perubahan filosofi permainan
- Pembentukan ulang staf kepelatihan
- Integrasi bintang baru seperti Kylian Mbappé (jika transfer terjadi)
- Penguatan identitas taktik berbasis posisi dan penguasaan bola
Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi Madrid untuk menyegarkan arah klub tanpa kehilangan karakter juaranya.
Efek Domino yang Tak Terhindarkan, Tapi Menjanjikan
Kepergian Carlo dan Davide Ancelotti dari Real Madrid bukan hanya soal pergantian kursi pelatih ini adalah awal dari pergeseran generasi dalam kultur sepak bola di Bernabéu. Masuknya nama-nama baru seperti Xabi Alonso dan kemungkinan besar Cesc Fàbregas menciptakan nuansa segar, namun tetap berakar pada DNA sepak bola Spanyol.
Real Madrid, seperti biasanya, tidak pernah setengah-setengah dalam membangun masa depan. Dan jika semua langkah ini terwujud, kita akan menyaksikan transisi yang rapi, penuh strategi, dan berpotensi membawa Los Blancos ke era kejayaan baru dengan filosofi modern, staf muda ambisius, dan pemain bertalenta kelas dunia.