jadwalsepakbola.info – Kevin De Bruyne PriadariCocok Manchester City vs Wolverhampton Manchester City kembali menunjukkan dominasinya di Premier League setelah menghancurkan Wolverhampton Wanderers dengan skor telak 4-1 di Etihad Stadium, Sabtu malam. Di balik kemenangan gemilang itu, satu nama mencuri perhatian: Kevin De Bruyne. Sang maestro lini tengah tampil luar biasa, mengendalikan permainan, mencetak gol, dan menjadi arsitek serangan yang membuat Wolves tak berkutik. Tak heran, gelar Man of the Match jatuh ke tangannya.
Penampilan De Bruyne di laga ini sekali lagi mengingatkan dunia mengapa ia dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya. Dengan visi, akurasi umpan, kreativitas, dan kemampuan mencetak gol, pemain asal Belgia ini menjadi motor utama di balik mesin kemenangan City.
Statistik yang Mengesankan
Dalam pertandingan ini, Kevin De Bruyne mencatatkan satu gol dan dua assist, menjadikannya pemain dengan kontribusi gol terbanyak di lapangan. Statistiknya selama 90 menit benar-benar mencerminkan dominasinya:
-
1 gol
-
2 assist
-
4 key passes
-
92% akurasi umpan
-
3 dribel sukses
-
2 tembakan tepat sasaran
-
8 umpan ke sepertiga akhir lawan
Tidak hanya itu, De Bruyne juga aktif membantu pertahanan dengan mencatatkan 3 intersep dan 2 tekel sukses. Kontribusinya menyeluruh, dari menyerang hingga bertahan, memastikan City tetap seimbang meski bermain agresif.
“Dia seperti sutradara di tengah lapangan,” ujar analis Sky Sports, Jamie Carragher. “Semua serangan City mengalir melalui dia. Luar biasa.”
Gol Pembuka yang Menenangkan
Pertandingan sempat berjalan ketat di awal, dengan Wolves bertahan rapat dan mencoba mengandalkan serangan balik. Namun pada menit ke-18, De Bruyne memecah kebuntuan lewat gol yang elegan. Bermula dari kombinasi umpan satu-dua dengan Bernardo Silva di luar kotak penalti, De Bruyne melepaskan tembakan kaki kiri keras yang menghujam sudut bawah gawang Wolves tanpa mampu diantisipasi Jose Sa.
Gol ini langsung mengubah dinamika pertandingan. Wolves yang awalnya disiplin mulai kehilangan fokus, dan City mulai menemukan celah di pertahanan lawan. “Itu momen penting,” kata Pep Guardiola seusai pertandingan. “Gol pertama selalu krusial, dan Kevin melakukannya di saat yang tepat.”
De Bruyne sendiri mengaku menikmati momen tersebut. “Saya merasa punya ruang untuk menembak, dan saya coba ambil peluang. Beruntung masuk,” ujarnya dengan senyum.
Dua Assist Brilian
Selain mencetak gol, De Bruyne juga berperan penting dalam terciptanya dua gol lainnya. Assist pertamanya datang pada menit ke-32, saat ia melepaskan umpan silang akurat ke tiang jauh yang disambut Erling Haaland dengan sundulan tajam. Umpan itu bukan hanya sekadar crossing, tetapi benar-benar terukur, menembus antara bek tengah dan bek kanan Wolves.
Assist kedua terjadi di babak kedua, kali ini dalam situasi transisi cepat. Setelah merebut bola di lini tengah, De Bruyne menggiring bola beberapa meter sebelum mengirimkan umpan terobosan ke arah Phil Foden yang berlari bebas. Foden dengan dingin menuntaskan peluang, dan skor menjadi 3-0.
“Kevin itu jenius,” puji Haaland. “Kadang saya bahkan tak melihat ruang, tapi dia bisa menemukan saya dengan umpannya. Dia membuat pekerjaan saya jadi lebih mudah.”
Dua assist ini menambah koleksi total assist De Bruyne musim ini di Premier League menjadi 14, menjadikannya top assist sementara liga. Rekor 20 assist dalam satu musim yang pernah ia catatkan kembali terancam terpecahkan.
Mengendalikan Tempo
Lebih dari sekadar angka, kontribusi De Bruyne juga terlihat dalam bagaimana ia mengendalikan tempo permainan. Setiap kali Wolves mencoba menekan, De Bruyne turun ke lini tengah untuk menerima bola, menenangkan permainan, atau membuka ruang dengan umpan diagonal.
Dalam 15 menit terakhir, saat Wolves sempat mencetak gol hiburan lewat Matheus Cunha, De Bruyne menjadi sosok yang menenangkan City. Alih-alih panik, ia tetap sabar mengalirkan bola, menjaga penguasaan bola, dan mengatur ritme agar kota tak terganggu.
“Dia pemain yang luar biasa,” kata Pep Guardiola. “Ketika kami butuh kecepatan, dia mempercepat. Ketika kami butuh kontrol, dia tenang. Itu kualitas yang hanya dimiliki segelintir pemain di dunia.”
Reaksi Publik dan Media
Penampilan De Bruyne langsung mendapat pujian luas, baik dari penggemar, legenda sepak bola, maupun media. “Ini salah satu penampilan terbaiknya musim ini,” tulis BBC Sport. “Dia mendikte permainan dari awal sampai akhir.”
Di media sosial, penggemar Manchester City ramai-ramai memuji sang gelandang. Banyak yang menyebutnya sebagai “raja lini tengah” dan “pemain terpenting dalam sejarah Kota modern.” Tagar #KDB sempat trending di Twitter usai laga.
Gary Neville, dalam analisanya di Sky Sports, menyebut De Bruyne sebagai pemain yang membuat perbedaan di laga besar. “Banyak pemain hebat, tapi hanya sedikit yang bisa mendikte permainan dengan cara seperti dia,” ujarnya.
Kunci Kemenangan Manchester City
Kemenangan atas Wolverhampton tidak hanya memperpanjang rekor tak terkalahkan City di kandang, tetapi juga menjaga jarak poin dengan Arsenal di puncak klasemen. Dalam persaingan ketat menuju gelar juara, setiap laga menjadi krusial, dan performa seperti ini dari De Bruyne menjadi pembeda.
Pep Guardiola tentu lega melihat De Bruyne tampil impresif, apalagi setelah sempat absen beberapa pekan karena cedera otot. “Dia kembali di saat yang penting,” kata Guardiola. “Kami butuh dia di level tertinggi, dan hari ini dia menunjukkannya.”
De Bruyne sendiri menegaskan bahwa fokus tim adalah laga demi laga. “Kami tahu ini musim panjang. Kami hanya ingin terus menang, fokus pada pertandingan berikutnya, dan lihat di mana posisi kami di akhir musim,” ujarnya.
Kevin De Bruyne PriadariCocokManchester City lawan Wolverhampton
Kevin De Bruyne PriadariCocokPertandingan Manchester City vs Wolverhampton melawan Wolverhampton menjadi bukti bahwaKevin De Bruynebelum habis. Meski usianya sudah menginjak 32 tahun, kemampuan mengontrol permainan, menciptakan peluang, dan mencetak gol tetap berada di level tertinggi.
Di era Premier League yang semakin kompetitif, memiliki pemain sekelas De Bruyne adalah aset berharga. Ia bukan hanya playmaker, tapi juga pemimpin di lapangan, inspirasi bagi rekan-rekannya, dan mimpi buruk bagi lawan.
Dengan performa seperti ini, bukan tak mungkin De Bruyne akan kembali mengangkat trofi Premier League di akhir musim. Dan jika ia terus tampil seperti saat melawan Wolves, bukan hanya gelar liga, tetapi juga mimpi meraih Liga Champions kembali terbuka.
Untuk malam itu di Etihad, Kevin De Bruyne adalah maestro, arsitek, dan pahlawan. Man of the Match tanpa keraguan.