Jadwalsepakbola – Andre Onana adalah sosok yang menarik dalam perjalanan kariernya di dunia sepak bola. Namanya semakin mencuat saat Manchester United mendatangkannya untuk menggantikan David De Gea pada awal musim 2023/2024. Langkah ini sempat menuai kontroversi, terutama mengingat reputasi De Gea sebagai salah satu kiper terbaik di Premier League (EPL) selama lebih dari satu dekade. Namun, Onana datang dengan membawa misi besar, yakni membuktikan bahwa dirinya layak menjadi penjaga gawang utama di klub sebesar Manchester United.
Awalnya, perjalanan Onana di Old Trafford tidak berjalan mulus. Banyak yang meragukan kemampuan kiper asal Kamerun ini, terutama karena serangkaian penampilan kurang memuaskan di beberapa pertandingan awal. Namun, berhasil bangkit dan kini mencatatkan diri sebagai kiper dengan clean sheet terbanyak di EPL musim ini. Mari kita telusuri perjalanan karier Andre Onana dari pesakitan hingga menjadi kiper terbaik di liga saat ini.
Awal Karier dan Kesuksesan di Ajax Amsterdam
Sebelum membahas kiprah Onana di Manchester United, ada baiknya kita kembali melihat awal kariernya. Andre Onana adalah produk akademi sepak bola Barcelona, La Masia, yang dikenal sebagai salah satu akademi terbaik di dunia. Namun, peluang untuk tampil di tim utama Barcelona sangatlah terbatas. Pada tahun 2015, memutuskan untuk pindah ke Ajax Amsterdam, klub yang juga memiliki reputasi besar dalam mengembangkan pemain muda.
Di Ajax, karier Onana melejit. Dia dengan cepat menjadi kiper utama dan membantu Ajax meraih kesuksesan baik di liga domestik maupun di Eropa. Salah satu momen puncak dalam karier Onana adalah saat Ajax mencapai semifinal Liga Champions pada musim 2018/2019. Performa brilian Onana di bawah mistar gawang membuatnya menjadi salah satu kiper paling diminati di Eropa. Ketangguhannya dalam menghalau serangan, refleks cepat, dan kemampuan bermain dengan bola di kakinya membuatnya menjadi salah satu kiper modern yang diinginkan banyak klub besar.
Namun, pada tahun 2021, mengalami titik terendah dalam kariernya. Dia dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan oleh UEFA setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang, furosemide. Onana mengklaim bahwa penggunaan obat tersebut adalah kesalahan yang tidak disengaja karena dia meminum obat milik istrinya. Hukuman ini membuatnya absen dari sepak bola selama hampir satu tahun, dan masa depannya pun diragukan oleh banyak pihak.
Kedatangan di Manchester United: Beban Ekspektasi
Setelah kembali dari hukuman tersebut, Onana kembali menunjukkan kemampuannya. Inter Milan merekrutnya pada tahun 2022, dan di sana, dia berhasil membantu Inter mencapai final Liga Champions musim 2022/2023. Performa impresifnya menarik perhatian Erik ten Hag, mantan pelatihnya di Ajax, yang saat itu menangani Manchester United. Ten Hag menginginkan kiper yang mampu bermain dari belakang, memulai serangan dengan umpan-umpan yang akurat, dan Onana dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan David De Gea.
Namun, beban ekspektasi di Manchester United sangat besar. Onana datang dengan status sebagai pengganti De Gea, kiper legendaris yang telah menjadi pahlawan di Old Trafford selama lebih dari 10 tahun. Para penggemar United terbagi dalam menilai keputusan ini, mengingat De Gea memiliki rekam jejak yang luar biasa dengan berbagai penyelamatan krusial selama masa baktinya di klub. Di sisi lain, kemampuan De Gea dalam distribusi bola seringkali dikritik, dan inilah alasan utama mengapa Erik ten Hag memilih Onana yang dianggap lebih modern dan sesuai dengan sistem yang ingin dibangunnya.
Baca Juga:
Manchester United Catat Start Terburuk di Premier League Sejak 1989
Fiorentina Ketiban Durian Runtuh Bernama David De Gea
Performa Buruk di Awal Musim
Musim 2023/2024 dimulai dengan tidak mudah bagi Andre Onana. Dia menghadapi tekanan besar sejak awal, dan sayangnya, performanya di beberapa pertandingan awal jauh dari kata memuaskan. Kesalahan demi kesalahan yang dilakukannya dalam beberapa laga penting membuat para penggemar dan media mempertanyakan keputusannya sebagai kiper utama Manchester United.
Salah satu momen terburuk Onana terjadi di pertandingan Liga Champions melawan Bayern Munich, di mana dia melakukan blunder yang berujung pada kekalahan United. Situasi semakin memburuk ketika Onana juga gagal menunjukkan performa impresif di pertandingan-pertandingan Premier League. Tekanan dari para penggemar semakin meningkat, dan banyak yang mulai meragukan apakah Onana benar-benar pilihan yang tepat.
Namun, di tengah kritik yang datang bertubi-tubi tidak goyah. Dia tetap bekerja keras dan menunjukkan mentalitas yang kuat untuk bangkit dari keterpurukan.
Pembuktian di Lapangan
Momen kebangkitan Onana datang secara perlahan. Setelah periode awal yang sulit, mulai menunjukkan kualitas sebenarnya. Dia tampil lebih tenang di bawah mistar gawang, refleksnya yang cepat kembali terlihat, dan yang terpenting, kemampuannya dalam distribusi bola mulai menunjukkan perbedaan besar dalam permainan Manchester United.
Pada berita bola hari ini Clean sheet pertama Onana di Premier League musim ini menjadi titik balik penting. Dari sana, dia mulai menunjukkan konsistensi yang luar biasa, melakukan sejumlah penyelamatan penting di pertandingan-pertandingan krusial. Salah satu momen gemilang terjadi di laga melawan Manchester City, di mana dia berhasil membuat beberapa penyelamatan spektakuler yang membantu United meraih hasil positif. Setelah pertandingan tersebut, kepercayaan dirinya semakin meningkat, dan Onana kini menjadi salah satu kiper yang paling sulit ditembus di Premier League.
Seiring berjalannya waktu, semakin dekat dengan catatan clean sheet terbanyak di Premier League. Performa solidnya membantu Manchester United meraih hasil-hasil penting, dan dia kini memimpin daftar kiper dengan clean sheet terbanyak di EPL musim ini. Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat awal musim yang sulit dan segala tekanan yang dihadapinya. Ada beberapa faktor kunci yang bisa menjelaskan bagaimana Andre Onana berhasil bangkit dari masa-masa sulit dan menjadi salah satu kiper terbaik di Premier League saat ini.