Piala AFF 2022 – Shin Tae-yong tidak berhasil memenuhi targetnya membawa Tim nasional Indonesia meraih titel juara Piala AFF 2022. Seandainya si pelatih harus memperpanjang posisinya di Tim nasional Indonesia, siapa sosok yang bisa saja menggantikannya?
Shin Tae-yong masih memiliki kontrak sebagai pelatih Tim nasional Indonesia hingga akhir 2023 ini. Pelatih dari Korea Selatan diprediksikan belum tersingkir dalam waktu dekat karena ada jadwal penting menunggu yaitu Piala Asia U-20, Piala Dunia U-20, dan Piala Asia.
Namun, ketidakberhasilan di Piala AFF 2022 menjadi catatan minor bagi Shin Tae-yong. Apa lagi bila ia tidak berhasil membawa Indonesia berprestasi lebih jauh pada tiga gelaran penting yang disebutkan sebelumnya.
Tahun-tahun ini, PSSI condong pilih pelatih asing menjadi juru strategi Tim nasional Indonesia. Seandainya PSSI memilih menggunakan jasa pelatih lokal sebagai alternatif Shin Tae-yong nantinya
Rahmad Darmawan
Profesi Rahmad Darmawan kemungkinan tidak begitu keren dalam sekian tahun ke belakang. Tetapi, tangan dingin dan pengalaman melatih Rahmad Darmawan tidak perlu disangsikan lagi.
Rahmad Darmawan dikenal pintar dalam soal pendekatan individual ke pemain. Pelatih 56 tahun mempunyai pengalaman internasional yang cukup bersama T-Team di Malaysia.
Rahmad Darmawan seringkali dipercayai sebagai pihak dari pelatih tim nasional Indonesia, baik level senior atau U-23. Bahkan juga, pada tahun 2013, Rahmad Darmawan sempat terpilih sebagai karteker. Sekarang, Rahmad Darmawan terdaftar sebagai pelatih RANS Nusantara FC.
Indra Sjafri
Indra Sjafri adalah sosok yang paling terkenal di sepak bola Indonesia. Kisah sukses membawa Indonesia juara Kejuaraan AFF U-19 2013 membuat namanya membumbung dan dikenal sebagai pemain pintar berbakat seorang pemain sepak bola.
Indra Sjafri memiliki prestasi keren bersama Tim nasional Indonesia pada tingkat umur. Ia pernah membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 dan U-22. Namun, ia tidak pernah mendapatkan peluang melatih Indonesia pada level senior.
Indra Sjafri sempat menjadi sisi dari tim kepelatihan Shin Tae-yong. Lantas, mulai tahun 2020, Indra Sjafri terpilih sebagai Direktur Teknik PSSI.
Nilmaizar
Jauh sebelum angkatan laut Egy Maulana Vikri merantau ke luar negeri, Nilmaizar telah melakukannya. Nilmaizar terdaftar sebagai pemain Sparta Praha pada 1990 sampai 1992. Nilmaizar, sebagai pemain, memiliki profesi yang cukup bagus.
Nilmaizar adalah pelatih yang memiliki pengalaman mumpuni. Nilmaizar pernah menjadi pelatih Tim nasional Indonesia pada tahun 2012 sampai 2013. Saat itu, sepak bola Indonesia sedang dalam masa yang sangat sulit.
Nilmaizar adalah pelatih yang pandai memberikan motivasi beberapa pemain. Selama ini, perolehan terbaik Nilmaizar sebagai pelatih adalah membawa Semen Padang menjadi juara Liga Utama Indonesia 2011/2012.
Fakhri Husaini
Fakhri punya catatan bagus sebagai pemain, di level klub atau bersama Tim nasional Indonesia. Fakhri pernah dipercayai menjadi kapten Tim nasional Indonesia untuk saat yang cukup lama.
Sebagai pelatih, Fakhri memiliki pengalaman yang matang. Pada tahun 2008, Fakhri dipercaya sebagai pelatih PKT Bontang. Fakhri selanjutnya banyak juga menekuni bersama Tim nasional Indonesia pada tingkat usia.
Perolehan terbaik Fakhri adalah membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2018. Sekarang, Fakhri bekerja sebagai Direktur Sekolah tinggi klub Liga 2 yaitu Deltras FC.
Bima Sakti
Bima Sakti bisa disebut sebagai pelatih muda yang prospektif. Rekam jejak Bima Sakti di dunia sepak bola juga bagus dan sudah dibuat semenjak menjadi pemain. Ia adalah tokoh yang dihormati teman dan musuh.
Bima Sakti pernah menjadi pelatih Tim nasional Indonesia pada masa 2018 sampai 2019. Bima Sakti memimpin Indonesia di Piala AFF 2018.
Sekarang, Bima Sakti terdaftar sebagai pelatih Indonesia U-16. Pada 2022 lalu, Bima Sakti bawa Indonesia jadi juara Piala AFF u-16. Catatan bagus itu bisa diperhitungkan untuk membawa Bima Sakti jadi pelatih Tim nasional Indonesia.
Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan punya nama besar di sepak bola Indonesia. Kurniawan adalah striker terbaik yang dipunya Tim nasional Indonesia. Sesudah pensiun, Kurniawan memperdalam profesi sebagai pelatih dan cukup punya pengalaman.
Kurniawan pernah menjadi pendamping pelatih untuk Tim nasional Indonesia tingkat senior dan U-23.
Kurniawan sempat juga melatih Sabah FC di Malaysia. Semenjak 2022, Kurniawan terdaftar sebagai sisi dari tim pelatih club Serie B yaitu Como. Pengalaman di Italia pasti membuat tingkat Kurniawan berkembang dan dapat dicoba menjadi pelatih tim nasional Indonesia.
Baca Juga :
- Arsenal Model Keroyokan Musim Ini 4 Pemain Cetak 7 Gol,
- Piala FA : Rashford ingin Membawa MU ke Final Raih Trofi
Tim nasional Indonesia kembali menunda menjadi juara perebutan gelar Piala AFF 2022. Pasukan Shin Tae-yong tidak berhasil memperebutkan visi jadi juara setelah tersisih di semifinal.
Tim nasional Indonesia tersisih setelah kalah dari agregat 0-2 dari Vietnam pada semifinal Piala AFF 2022. Nasib jelek ini membuat Tim nasional Garuda kembali harus menambahkan puasa gelar Piala AFF yang telah berjalan sejak 1996 alias 26 tahun lalu.
Kekesalan warga kembali terulang lagi hingga menjadikan pelatih Shin Tae-yong sebagai kambing hitam ketidakberhasilan. Suara negatif mulai banyak yang datang untuk pelatih dari Korea Selatan itu karena dianggap sudah tidak berhasil.
Walau pada dasarnya sebenarnya ada peningkatan yang dirasakan Tim nasional Indonesia bersama Shin Tae-yong. Tetapi, masih tetap untuk sekarang ini ukuran keberhasilan yang berlaku adalah gelar juara.