Tonali Buka Suara: Kebahagiaan di Newcastle, Cara Italia Jinakkan Haaland dan Norwegia

jadwalsepakbola – Sandro Tonali, gelandang asal Italia yang sempat menjadi pusat perhatian dunia karena kepindahannya dari AC Milan ke Newcastle United, akhirnya buka suara dalam sebuah wawancara eksklusif. Dalam perbincangan yang jujur dan penuh refleksi, Tonali mengungkapkan perasaannya selama menjalani masa adaptasi di Premier League, kebahagiaannya di Inggris, dan juga strategi timnas Italia dalam menghadapi ujian besar: menjinakkan Erling Haaland dan tim nasional Norwegia di laga krusial kualifikasi Euro 2026.

Sandro Tonali Tegaskan Kebahagiaan di Newcastle United | Liga Olahraga

Wawancara ini menjadi menarik karena Tonali selama beberapa bulan terakhir berada dalam sorotan, baik karena situasi di klub maupun karena tanggung jawab barunya bersama Azzurri. Apa kata sang gelandang pekerja keras tersebut? Berikut adalah rangkuman lengkapnya.

Adaptasi di Newcastle: “Saya Bahagia, Meski Butuh Waktu”

Saat Sandro Tonali diumumkan sebagai rekrutan anyar Newcastle United di musim panas 2023 dengan nilai transfer sekitar €70 juta, banyak yang menyebutnya sebagai salah satu transfer paling ambisius dalam sejarah klub. Namun, masa-masa awal Tonali di St. James’ Park tidak semudah yang dibayangkan.

Setelah beberapa bulan pertama yang menjanjikan, Tonali sempat mengalami kendala—baik secara fisik maupun mental. Ia juga sempat menjalani hukuman larangan bermain selama beberapa bulan akibat keterlibatan dalam kasus taruhan ilegal di Italia, yang membuatnya harus absen dari lapangan.

Kini, setelah menjalani sanksi dan kembali ke skuad, Tonali mengaku merasa jauh lebih stabil dan optimis.

“Saya bahagia di Newcastle,” ujarnya dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.

“Awalnya memang tidak mudah. Budaya yang berbeda, bahasa, gaya permainan, bahkan cuaca. Tapi semua itu bagian dari proses. Rekan setim dan klub sangat membantu saya beradaptasi. Sekarang, saya benar-benar merasa seperti bagian dari keluarga Newcastle.”

Ia juga menambahkan bahwa atmosfer di St. James’ Park sangat luar biasa dan fans Newcastle sangat menghargai kerja keras pemain.

“Di sini, jika kamu berlari dan memberikan 100%, mereka akan mencintaimu. Itu membuat saya nyaman.”

Tonali dan Gaya Premier League

Ketika ditanya soal perbedaan Premier League dengan Serie A, Tonali menjelaskan bahwa tempo permainan di Inggris jauh lebih cepat dan fisikal, sementara di Italia lebih banyak aspek taktik dan penguasaan bola.

“Di Inggris, kamu tidak punya banyak waktu untuk berpikir. Begitu kamu menerima bola, lawan sudah datang menekan. Ini menuntut adaptasi cepat secara mental dan fisik. Tapi saya menikmatinya.”

Tonali juga menyebutkan bahwa bermain di bawah asuhan Eddie Howe telah membantunya berkembang dalam banyak hal, terutama dalam hal duel satu lawan satu dan intensitas.

Kembali ke Timnas Italia: Rasa Bangga dan Tanggung Jawab

Meski mengalami masa sulit, Tonali tetap menjadi bagian penting dari timnas Italia. Pelatih Luciano Spalletti memanggilnya kembali setelah sanksinya berakhir, dan Tonali langsung menunjukkan bahwa dirinya siap berkontribusi.

Saat ini, Italia tengah bersiap menghadapi laga kualifikasi penting melawan Norwegia, tim yang diperkuat oleh mesin gol asal Manchester City, Erling Haaland.

Ketika ditanya soal peluang Italia, Tonali menjawab dengan tenang:

“Kami menghormati Norwegia. Mereka bukan hanya Haaland. Mereka punya Ødegaard, Sorloth, dan beberapa pemain muda berbakat. Tapi tentu saja, menghentikan Haaland adalah prioritas.”

Baca Juga :

Strategi Menjinakkan Haaland: “Kerja Kolektif, Bukan Individu”

Tonali menjelaskan bahwa menghentikan pemain seperti Haaland bukan tugas satu pemain saja. Ia menyebut kunci untuk menghentikan striker seperti itu adalah melalui kerja sama tim dan kontrol tempo permainan.

“Haaland bukan pemain yang bisa kamu jaga sendirian. Kamu harus memutus suplai bola ke dia. Itu artinya lini tengah harus bekerja ekstra keras.”

Ia juga menambahkan bahwa Spalletti telah mempersiapkan skema khusus yang melibatkan dua lapis pertahanan dan tekanan tinggi di lini tengah untuk memotong jalur umpan dari Ødegaard ke Haaland.

“Kami akan bermain dengan blok tengah yang rapat dan berusaha memaksa mereka melebar. Haaland paling berbahaya di ruang tengah dengan bola terobosan cepat. Kami harus cegah itu terjadi.”

Peran Tonali di Lini Tengah Italia: Lebih Dari Sekadar Ball Winner

Selama era Spalletti, peran Tonali sedikit berbeda dari yang ia mainkan di Milan atau Newcastle. Ia tak hanya menjadi gelandang bertahan yang bertugas memutus serangan, tetapi juga menjadi jembatan transisi cepat dari bertahan ke menyerang.

Dalam skema 4-3-3 yang digunakan Spalletti, Tonali sering diinstruksikan untuk bermain box-to-box. Ia mengisi area antara Jorginho (regista) dan Nicolò Barella (gelandang serang), menjadi penghubung yang menjaga ritme permainan tetap stabil.

“Saya suka peran ini. Bisa membantu bertahan, tapi juga ikut menyerang. Saya merasa punya kebebasan yang pas—tidak terlalu terkekang, tapi juga tetap terstruktur.”

Statistik menunjukkan bahwa Tonali rata-rata mencatatkan 2,8 intersepsi dan 1,9 peluang tercipta per pertandingan di babak kualifikasi Euro sejauh ini—angka yang mencerminkan peran ganda yang ia jalani.

Kepemimpinan Baru di Azzurri

Setelah era Chiellini dan Bonucci, Italia tengah memasuki masa transisi dalam hal kepemimpinan. Beberapa pemain senior seperti Jorginho, Di Lorenzo, dan Donnarumma menjadi panutan, namun pemain seperti Tonali mulai mendapat peran lebih besar secara mental.

“Saya bukan orang yang suka banyak bicara di ruang ganti, tapi saya ingin memimpin lewat contoh di lapangan. Memberi 100% di setiap momen, tidak menyerah, dan menjaga kolektivitas tim,” ujar Tonali.

Spalletti sendiri beberapa kali menyebut Tonali sebagai pemain yang “karakternya seperti prajurit di medan perang”, dan berpotensi menjadi pilar jangka panjang timnas.

Impian di Euro 2026 dan Harapan Besar

Dengan Euro 2026 di depan mata, Italia harus melewati ujian berat melawan Norwegia, Swiss, dan Austria di grup mereka. Kemenangan melawan Norwegia akan membuka jalan menuju fase grup utama, dan Tonali paham betul pentingnya momen ini.

“Kami juara bertahan Eropa. Kami punya tanggung jawab. Tapi kami juga tahu tidak ada yang akan diberikan secara cuma-cuma. Kami harus memperjuangkannya dari awal.”

Tonali menyebut bahwa target pribadinya adalah tampil di Euro sebagai pemain inti dan membawa Italia setidaknya ke semifinal. Ia juga menyinggung atmosfer tim yang sangat positif saat ini.

“Kami saling mendukung. Spalletti membawa mentalitas yang segar. Kami lebih cair dalam menyerang, tapi juga tetap tangguh saat bertahan. Saya percaya pada tim ini.”

Kembali ke St. James’ Park: Ambisi dan Motivasi Baru

Menutup wawancara, Tonali berbicara soal musim depan bersama Newcastle. Dengan sanksi telah berakhir dan tubuhnya dalam kondisi prima, ia bertekad membayar kepercayaan fans dan klub.

“Saya tahu ekspektasi tinggi. Saya datang ke sini sebagai pemain mahal, lalu absen panjang. Tapi saya tidak lari dari tanggung jawab. Musim depan saya akan kembali lebih kuat.”

Ia juga menyebut ingin membawa Newcastle ke posisi lebih baik di Premier League dan mengincar gelar domestik pertama dalam beberapa dekade terakhir.

Tonali, Pemain Modern dengan Jiwa Tradisional

Sandro Tonali adalah contoh klasik pemain Italia yang tangguh, loyal, dan penuh determinasi. Namun di saat yang sama, ia adalah produk modern sepak bola—fleksibel secara taktik, mampu bermain di berbagai liga, dan nyaman dalam tekanan.

Kebahagiaannya di Newcastle dan komitmennya untuk timnas Italia menunjukkan kedewasaan yang semakin berkembang. Ia tidak hanya ingin menjadi pemain hebat, tetapi juga pemimpin sejati.

Dan dalam laga menghadapi Norwegia serta musim baru di Premier League, kita akan melihat apakah kata-kata Tonali sejalan dengan aksinya di lapangan. Yang pasti, sepak bola Italia dan Newcastle bisa berbangga memiliki pemain seperti dia.

Sarah adalah reporter sepak bola yang antusias, menghadirkan liputan tajam, analisis pertandingan, dan kisah menarik dari balik layar dunia olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *